Memulai Firebase Realtime Database
Kali ini akan di bahas mengenai salah satu produk Google Cloud Platform (GCP), yaitu Firebase. Selain itu akan dijelaskan bagaimana memulai firebase realtime database pada bagian setup awal pada console firebase.
Firebase adalah suatu layanan dari Google yang digunakan untuk mempermudah para pengembang aplikasi. Dua fitur yang menarik dari Firebase yaitu Firebase Remote Config dan Firebase Realtime Database. Selain itu terdapat fitur pendukung lain untuk aplikasi yang membutuhkan notifikasi yaitu Firebase Notification (source: wikipedia).
Tutorial ini akan membahas bagaimana membuat akun firebase dan setup awal sebelum menggunakannya. Syarat utama untuk membuka firebase console adalah memiliki account google yang mungkin sebagian besar telah memilikinya, selanjutnya dapat di akses melalui link ini, sehingga akan terlihat tampilan di bawah ini:
Pilih “ Tambahkan Project”, setelah itu akan di minta untuk memasukkan informasi nama project. Selanjutnya apakah anda ingin mengaktifkan Google Analytics atau tidak, dan terakhir masukkan lokasi negara anda.
Setelah semua setup selesai maka anda akan berada di tampilan dashboard Firebase console.
Ada beberapa paket yang dapat di pilih dalam menggunakan firebase database yaitu “Spark” dan “Blaze” Plan. Anda dapat menggunakan Spark Plan untuk yang tidak berbayar, namun jika project anda besar, maka dapat di upgrade kepada Blaze plan, di mana pembayarannya sesuai dengan seberapa besar penggunaannya (tidak termasuk Spark Plan yang masih gratis jika belum melebihi kuota). Untuk melihat perkiraan total harga sesuai dengan penggunaan anda dapat melihatnya dengan Blaze plan calculator.
Selanjutnya, navigasikan pada “Setelan project (setting)” untuk memilih lokasi server Google Cloud Platform (GCP).
Pada tab navigasi sebelah kiri ada beberapa pilihan untuk development, yang pertama adalah “Authentication”. Pilihan ini digunakan jika pada apps anda sebelum login pada main application, user harus login terlebih dahulu dengan menggunakan, email, nomor ponsel, google account, etc.
Di bawah pilihan “Authentification” pada main navigation adalah Database, pilihan ini yang akan digunakan untuk Realtime database. Ada dua pilihan untuk realtime database tersebut yaitu Cloud Firestore(membutuhkan aktivasi melalui GCP console) dan Realtime database. Kali ini kita akan memilih pilihan kedua, yaitu realtime database. Setelah menentukan pilihan, maka akan ada notifikasi untuk pengaturan keamanan. Terdapat dua mode yaitu terkunci dan mode pengujian. Pada mode pengujian, siapapun dapat mengakses database, sedangkan mode terkunci sebaliknya.
Tampilan data pada realtime database adalah seperti gambar di bawah ini:
Struktur data pada database ini adalah berupa JSON yang dapat di export menjadi seperti di bawah ini:
{ "Device 1" : { "Fill level" : 50, "temperature" : 28 }}
Sekian penjelasan singkat untuk memulai setup awal menggunakan realtime database pada Firebase. Untuk aplikasi Firebase pada project Anda dapat membaca artikel dengan judul Sistem Pengelolaan Sampah Berbasis IoT pada blog ini.
Semoga bermanfaat.
Terima Kasih
Comments
Post a Comment