Mengetahui Sejarah dan Perkembangan IoT: 3 Pilar Penting

Sejarah dan perkembangan IoT. Internet of Things atau IoT adalah teknologi komunikasi antar mesin dengan menggunakan koneksi internet. Bentuk komunikasi pintar ini juga disebut Machine-to-Machine  dengan manusia sebagai pengelola dan penggunanya.

Sejarah dan perkembangan IoT

Sebagaimana telepon seluler dapat menjadi telepon pintar dengan menghubungkan ke Internet, demikian pula mesin dan peralatan bisnis dapat menjadi pintar dengan menghubungkan ke Internet. Mesin di pabrik, peralatan perbankan, kamera keamanan di tempat umum, dan bahkan sensor di sektor pertanian semuanya bisa menjadi perangkat pintar.

Internet of Things tidak terbatas pada lingkungan industri, tetapi juga dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Seperti kontrol suara rumah, bel pintu, lampu pintar, monitor polusi ruangan, dan lain sebagainya.

Ketika berbagai aset bisnis Anda terhubung ke Internet, Anda bisa mendapatkan informasi detail tentang kondisi bisnis saat ini atau real-time. Oleh karena itu, sangat memungkinkan untuk melakukan perencanaan operasional berdasarkan data yang benar, memantau kinerja dan menjaga kualitas produk.

Sejarah IoT

Sebelum tanki bensin IoT, sensor listrik NB-IoT, atau smart TV, perangkat pertama yang terkoneksi dengan internet adalah… pemanggang roti!

Pada tahun 1989, John Romkey dan Simon Hackett menghubungkan pemanggang roti ke Internet yang dapat dijalankan di bawah perintah komputer. Pada saat itu, konsep ini disebut "Internet tertanam" atau "komputasi pervasive". Namun, setelah pengenalan teknologi RFID atau teknologi identifikasi frekuensi radio pada tahun 1999, Kevin Ashton menciptakan istilah "Internet of Things".

[sejarah dan perkembangan IoT] Illustrasi electrical engineer
[sejarah dan perkembangan IoT] Illustrasi electrical engineer. Sumber: Unsplash

Perkembangan Internet of Things telah dimulai. Mulai dari inovasi RFID yang memungkinkan pelacakan barang jarak jauh melalui frekuensi radio, hingga berbagai inovasi objek tampilan data berupa bola berwarna atau robot kelinci, penggunaan Internet Protocol (IP) pada jaringan objek pintar mulai tahun 2008, dan penggunaan IPv6 pada tahun 2011 . Memberikan informasi tentang identitas dan lokasi perangkat di jaringan internet.

Perkembangan IoT

Teknologi Internet of Things terus berkembang hingga saat ini. Seperti yang ditunjukkan pada gambar Hype-Cycle berikut yang diteliti oleh Gartner pada tahun 2019, pasar Internet of Things diharapkan cukup matang sehingga teknologinya akan lebih stabil dan diterima secara luas oleh pasar dalam waktu 5-10 tahun. Setelah memasuki generasi kedua dan ketiga, risiko penerapan Internet of Things akan berkurang, dan 20% target pasar akan menggunakan Internet of Things.

Mesin yang saling berkomunikasi dapat mempermudah proses bisnis, karena tidak seperti manusia, mesin tidak perlu istirahat. Mesin dapat bekerja tanpa gangguan selama 24 jam. Oleh karena itu, menghemat tenaga dan waktu. Pekerjaan perangkat IoT juga akan otomatis terekam secara detail, dan parameter kerja dapat dikelola dari jarak jauh, sehingga menghemat energi. Manajemen sederhana ini akan menghemat biaya operasional dan mendorong perencanaan bisnis.

Internet of Things bukan hanya sekedar alat, tetapi juga merupakan solusi teknis yang akan memberikan aspek baru dalam kegiatan bisnis yaitu visibilitas. Dengan solusi IoT, pemilik bisnis dapat memahami kondisi bisnisnya secara real time. Misalnya, solusi Managed SD-WAN mendemonstrasikan penggunaan data Internet di cabang bisnis dan memberikan kontrol atas manajemen lalu lintas Internet kantor pusat. Contoh lainnya adalah bahwa solusi manajemen kinerja aset (APM) memberikan visibilitas ke dalam kondisi fisik aset (seperti suhu, kelembaban, pencahayaan), terlepas dari lokasi aset.

Sejarah dan perkembangan IoT
[sejarah dan perkembangan IoT] Ilustrasi papan elektronik.

Visibilitas menyederhanakan jalur komunikasi di perusahaan, memfasilitasi pemantauan, meningkatkan keamanan, dan memastikan bahwa semua perencanaan didasarkan pada data tertentu dalam solusi IoT.

Sesuai dengan namanya, Internet of Things mengandalkan internet sebagai penghubung antar sensor atau perangkat, yang akan saling berkomunikasi di cloud. Data yang dikirim dari sensor ke cloud akan diproses oleh perangkat lunak, yang akan menentukan langkah selanjutnya. Tindakan ini dapat berupa: mengirim peringatan, menyesuaikan rencana, menutup akses ke alat, atau lainnya.

Solusi IoT dapat dikontrol oleh pengguna melalui dashboard di komputer, laptop, atau perangkat seluler lainnya. Pengguna atau karyawan yang telah diberikan izin dapat mengatur dan mengubah operasi dan aturan sesuai kebutuhan perusahaan. Perubahan ini akan dikirim kembali ke cloud, dan sensor yang sesuai akan diperbarui secepatnya.

Kegunaan Internet of Things di Masa Depan

Di masa depan, teknologi akan memainkan peran yang lebih besar dalam operasi dan manajemen perusahaan. Data akan menjadi penentu utama keputusan. Visibilitas bisnis dan transparansi data yang disediakan oleh IoT akan membuka pintu isolasi antar unit bisnis. Departemen pengembangan bisnis dapat melihat data tangan pertama dari hasil kerja di tempat yang sebelumnya hanya dimiliki oleh departemen operasi. Keterbukaan ini akan mendorong karyawan untuk mengambil tanggung jawab dan mengedepankan efisiensi waktu dan kinerja produksi. Nilai teknologi IoT dalam sebuah perusahaan tidak hanya akan menjadi alat pendukung, tetapi juga sebagai penggerak utama bisnis tersebut.

[sejarah dan perkembangan IoT] Ilustrasi perangakat IoT.

Internet of Things adalah solusi komunikasi mesin-ke-mesin yang memberikan visibilitas bisnis secara real-time. Konektivitas 24 jam dan berbagai fungsi otomatis menjadikan Internet of Things metode yang efektif untuk pemantauan jarak jauh dan manajemen bisnis. Dengan cara ini, sumber daya yang ada dapat digunakan untuk situasi darurat. Perusahaan dapat dengan cepat beradaptasi dan mempertahankan produktivitas, bahkan di era normal yang baru berubah.

Bagian pembentuk IoT

Teknologi seperti kecerdasan buatan, Machine Learning, dan visi komputer dapat ditambahkan ke sistem IoT. Empat elemen utama yang membentuk sistem IoT, diantaranya:

Sensor atau device

Ada banyak bentuk solusi IoT. Terkadang suatu perangkat memiliki banyak sensor. Misalnya, solusi manajemen aset cair INTANK memiliki sensor suhu dan sensor pengukur level. Solusi pemantauan aset (seperti APM) memiliki 2 perangkat untuk ditinjau, yang ditempatkan di aset dan ruang atau transportasi aset.

[sejarah dan perkembangan IoT] Ilustrasi perangkat elektronik
[sejarah dan perkembangan IoT] Ilustrasi perangkat elektronik

Menurut kegunaannya masing-masing, tugas sensor tersebut adalah mengumpulkan data setiap saat sesuai interval waktu yang ditentukan. Karena data yang dikumpulkan oleh sensor sangat kecil, baterai pada perangkat dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama, misalnya sensor NB-IoT dapat bertahan selama 10 tahun tanpa perlu mengganti baterai.

Konektivitas

Tanpa koneksi, data di perangkat tidak akan bisa mencapai sistem. Metode komunikasi antara perangkat dan sistem IoT mungkin berbeda. Seluler, satelit, WiFi, Bluetooth, koneksi jaringan area luas berdaya rendah (LPWAN), dll.

[sejarah dan perkembangan IoT] Contoh Perangkat IoT. Sumber: Pexels

Pilihan koneksi selalu disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Untuk industri yang banyak menggunakan perangkat kecil dalam skala besar (seperti pertanian dan distribusi tenaga listrik), LPWAN adalah jenis sambungan yang tepat. Pada saat yang sama, hal yang sama berlaku untuk SD-WAN dan konektivitas layanan terkelola untuk industri keuangan yang membutuhkan keamanan tinggi.

Data processing

Saat data dari sensor memasuki cloud, pemrosesan pun dimulai. Karena data selalu datang dan selalu diperbarui, perangkat lunak dapat melihat perkembangan aset secara real time dan memastikan bahwa aktivitas aset memenuhi aturan atau parameter yang telah ditentukan sebelumnya.

Prosesnya sesederhana mengonfirmasi tanggal pemeliharaan truk pengiriman pada solusi FleetSight. Bisa juga lebih rumit, seperti menggunakan teknologi computer vision untuk mengidentifikasi penggunaan masker atau alat pelindung diri (APD) di tempat umum melalui gambar dari kamera keamanan.

Proses ini sangat cepat dan dapat mengaktifkan tindakan segera, seperti memberi tahu manajer armada tentang kebutuhan perawatan truk atau memberi tahu personel keamanan yang tidak mengenakan APD di area yang ditentukan.

Nah itulah sejarah dan perkembangan Internet of Things. IoT sendiri merupakan solusi komunikasi antar mesin yang dapat memberi visibilitas usaha secara real-time.

Kesimpulan

Pada artikel ini Anda telah mengetahui sejarah dan perkembangan IoT, serta 3 pillar pembentuk bagian IoT yang utama. Untuk memahami dasar aplikasi IoT, Anda dapat memulai dengan mempelajari Arduino dan sensor-sensor open source. Dengan demikian Anda dapat mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari dan membantu tugas Anda. Oleh karena itu, segera mulai untuk membangun IoT project

Comments

Popular Posts